Leonardo da Vinci, 1452-1519
Anda mungkin mengenal Leonardo da Vinci sebagai pelukis yang namanya sangat termasyhur di dunia. Dengan karya-karyanya yang kontroversial dan menjadi kunci terungkapnya keturunan Nabi Isa yang hingga kini masih hidup.
Bahkan sejarah mencatat bahwa dia adalah pelukis nomor wahid hingga saat ini. Salah satu lukisannya bahkan tercatat dalam sejarah sebagai lukisan termahal di dunia, mengalahkan rekor lukisan termahal yang sebelumnya dipegang oleh pelukisberkebangsaan Amerika, Jackson Pollock.
Bahkan sejarah mencatat bahwa dia adalah pelukis nomor wahid hingga saat ini. Salah satu lukisannya bahkan tercatat dalam sejarah sebagai lukisan termahal di dunia, mengalahkan rekor lukisan termahal yang sebelumnya dipegang oleh pelukisberkebangsaan Amerika, Jackson Pollock.
Lukisan “La Bella Principessa”
Lukisan da Vinci yang termahal sekaligus mengungkap tentang rahasia genetiknya adalah lukisan “La Bella Principessa” atau yang dikenal dengan nama “Profile of the Bella Principessa”. Lukisan tersebut menggambarkan profil seorang gadis di zaman Renaissance. Sebelumnya lukisan tersebut telah dibeli oleh Peter Silverman dari Kanada pada tahun 2007 dari seorang anonim di Ganz galleri, di New York seharga 19.000 dolar Amerika. Itu dibeli 11 tahun yang lalu, dan saat ini lukisan tersebut diperkirakan oleh salah satu agen seni di London seharga lebih dari 100 juta poundsterling atau senilai 157 juta dolar Amerika!!
La Bella Principessa
Penelitian sidik jari da Vinci
Pada awalnya, para ahli seni mengira bahwa lukisan ini adalah lukisan yang menggambarkan seorang gadis Jerman di abad 19. Namun belakangan setelah ditemukannya teknologi masa karbon dan sinar X, maka peneliti kini dapat menyimpulkan bahwa ini adalah lukisan dari sang legenda Leonardo da Vinci, dan ini mengubah nilai jual lukisan tersebut menjadi fantastis.
Penelitian pun dikembangkan menjadi penelitian yang lebih kompleks dengan menggunakan scanner multispectral tercanggih. Kemudian para peneliti menemukan sidik jari tengah dari Leonardo da Vinci di dalam lukisan ini. Para ilmuwan mengatakan bahwa sidik jari ini cocok dengan sidik jari Da Vinci yang terdapat di Saint Jerome, Vatican. Proses pengerjaan scanner multispectral ini sendiri dikerjakan di Luminere Technology Laboratory di Paris, Perancis. Dikatakan pula oleh para ilmuwan tersebut bahwa Leonardo da Vinci menggunakan tangan kanannya secara bebas untuk melukis gambar tersebut, dan sidik jarinya pun banyak ditemui pada banyak karyanya.
Penemuan sidik jari da Vinci ini kemudian berkembang menjadi penelitian kode genetika da Vinci, yaitu didapat dari struktur sidik jari tersebut dan beberapa DNA da Vinci yang tertinggal di jejak sidik jari tersebut. Para peneliti pun mendapatkan hasil yang cukup mencengangkan. Hasil dekonstruksi terakhir dari sidik jari da Vinci menunjukkan bahwa ia memiliki darah keturunan Arab!! Hasil penelitian ini pun membuktikan rumor yang selama ini beredar bahwa sang legenda da Vinci adalah anak dari seorang budak perempuan yang berasal dari Timur Tengah kini telah terbukti kebenarannya. Fakta ini juga memberikan jawaban atas penolakan keluarga ayah da Vinci terhadap dirinya.
Peter Silverman menjadi kaya
Awalnya ide penelitian untuk menelusuri sang pembuat lukisan ini berasal dari Peter Silverman sendiri. Setelah membeli lukisan tersebut, Silverman menelepon temannya yang berasal dari Swiss, ia adalah peneliti lukisan.
Silverman mengatakan kepada temannya bahwa ia baru saja membeli sebuah lukisan seharga 19.000 dolar di Ganz Gallery, dan ia berpikir bahwa itu adalah lukisan karya da Vinci. Kemudian temannya mengatakan bahwa itu adalah ide yang konyol, mana ada lukisan da Vinci dijual di Ganz.
Usaha Silverman tak berhenti di situ saja, kemudian ia bertemu dengan Nicholas Turner, mantan kurator lukisan di J. Paul Getty Museum dan British Museum. Turner mengatakan bahwa ini adalah lukisan da Vinci, anda bisa melihat dari gaya lukisannya yang sangat detail. Dan para ahli lukisan lainnya pun memiliki pendapat yang sama dengan pendapat Turner.
Silverman pun kini berterima kasih kepada Nicholas Turner dan Luminere Technology Laboratory, karena atas penelitian itu nilai lukisannya menjadi sangat-sangat mahal.
Seorang kolektor lukisan dari Swiss yang sangat kaya raya mengatakan akan membeli lukisan tersebut, dan kalau itu terjadi, Silverman mengatakan, “Aku akan bisa makan siang dan makan malam dengan kaviar sepanjang sisa hidupku.”
La Belle Ferronière
The Lady with an Ermine
0 komentar :
Posting Komentar