Lukisan Abstrak recource indonetwork.co.id |
Jenis Lukisan di dunia ini sudah sangat banyak. Jenis lukisan berkembang sesuai dengan imajinasi setiap orang yang juga berkembang. Melukis merupakan salah satu kegiatan seni yang mengandalkan daya talar dan imajinasi.
Tidak ada definisi pasti tentang apa itu seni. Semuanya yang lahir dari pemikiran manusia atas daya khayal sepertinya juga bisa dikategorikan sebagai seni. Seni adalah keluasaan berpikir dan berimajinasi itu sendiri. Kategori seni pun kemudian menjadi lebih dari satu. Salah satunya adalahlukisan. Lukisan sendiri pun memiliki beberapa aliran. Aliran lukisan menjadi semacam hal yang tidak asing bagi mereka yang memang terlahir untuk menjadi seorang pelukis.
Jenis lukisan seolah mewakili ekpresi dan imajinasi setiap orang yang berbeda. Mengingat hal tersebut memang tidak bisa untuk dipaksakan. Semuanya kembali pada kebebasan. Salah satu sifat yang sepertinya menjadi identitas dari seni itu sendiri.
Bagus tidaknya sebuah karya seni, dalam hal ini lukisan, juga bergantung pada selera masing-masing. Semuanya serba relatif. Tidak ada takaran yang pas. Satu hal yang pasti adalah, aliran lukisan diciptakan untuk dinikmati keindahannya.
Berdasarkan medium yang digunakan dalam mengolah karya, seni rupa dibedakan menjadi dua, yakni karya rupa dwi-matra dan tri-matra. Karya rupa dwi-matra menggunakan medium dua dimensi seperti kertas, kanvas, papan, dan sebagainya. Pada jenis seni rupa dua dimensi inilah dikenal berbagai istilah jenis lukisan. Sementara karya rupa tri-matra menggunakan medium tiga dimensi, seperti patung, relief dan sebagainya. Medium yang dipakai mencakup kayu, batu, semen, tanah liat, lilin, fiber, dan sejenisnya.
Seni rupa dua dimensi didominasi karya rupa berupa lukisan. Di Indonesia, perkembangan seni lukis modern dimulai sejak masuknya bangsa Barat ke Nusantara, sekitar abad ke-15. Berbagai jenis lukisan pun sudah mulai masuk di Indonesia sebagai satu bentuk perkembangan dunia lukis di Indonesia.
Masa itu, di Eropa sedang berkembang jenis lukisan aliran romantisme dan ini memberi pengaruh yang sangat dominan terhadap perkembangan seni lukis Indonesia.
Memasuki masa revolusi fisik di Indonesia, jenis lukisan bertema romantisme dianggap tidak sesuai —bahkan dianggap mengkhianati— perjuangan bangsa. Tema itu kemudian tergeser oleh tema kerakyatan dan nasionalisme. Pada masa ini, jarang ditemukan lukisan dengan objek keindahan alam sebagai ciri khas aliran romantisme.
Keterbatasan medium dan peralatan lukis sebagai dampak dari iklim politik masa revolusi, banyak perupa yang beralih dari jenis lukisan beraliran romatisme ke jenis lukisan beraliran kubisme. Aliran kubisme memiliki ciri khas penggunaan bentuk-bentuk geometri sederhana seperti segitiga, segiempat, kerucut, kubus, lingkaran dan sebagainya. Kesederhanaan ini dinilai paling akomodatif untuk keadaan masa itu.
Jenis Lukisan – Aliran dalam Seni Lukis
Seni lukis mengenal beberapa aliran yang masing-masing memiliki ciri khas dan sejarah perkembangan sendiri. Beberapa jenis lukisan di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Jenis Lukisan – Aliran Romantisme
Jenis lukisan dengan aliran romantisme menekankan penggambaran kembali pengalaman atau kenangan romantis atas keindahan sebuah objek yang dialami oleh pelukisnya. Lukisan jenis ini banyak mengambil objek keindahan alam. Aliran ini berkembang pesat di Eropa dan dianggap sebagai aliran tertua.
Jenis lukisan ini akan cenderung “bernada” melankolis. Apa yang dituangkan dalam kanvas umumnya menggambarkan perasaan atau hubungan antara manusia. Gambar yang disuguhkan seolah nyata. Di Indonesia, pelukis yang hobi membuat jenis lukisan seperti ini adalah Raden Saleh.
2. Jenis Lukisan – Aliran Realisme
Jenis lukisan dengan aliran realisme lahir di Prancis sebagai reaksi budaya terhadap paham Romantisme. Realisme menekankan pada realitas sehari-hari, melukis dan meniru keadaan alam secara akurat dan jujur, tidak ditutup-tutupi. Realisme menampilkan subjek secara apa adanya, tanpa embel-embel, bahkan tanpa interpretasi.
Aliran realisme berkembang pesat di Prancis, Inggris, dan Amerika, pada awal abad ke-19. Jenis lukisan ini memanggungkan nama-nama tersohor Gustave Courbet, Jean François Millet, Karl Briullov, dan lain-lain.
3. Jenis Lukisan – Aliran Surrealisme
Jika aliran romantisme menekankan pada kenangan romantis yang riil, sementara realisme menekankan pada penggambaran yang riil, akurat, dan jujur, aliran surrealisme justru sebaliknya. Aliran ini berusaha menampilkan pengalaman-pengalaman yang bersifat batiniah seperti mimpi, ilusi, khayali, dan sebagainya.
Ciri khas aliran surrealisme adalah objek lukisan yang berupa bentuk-bentuk nonreal, misalnya makhluk-makhluk yang ditemui di alam mimpi. Gambar-gambar yang tidak mungkin terlihat dalam dunia nyata dituangkan dalam kanvas ketika seseorang mencoba untuk membuat jenis lukisan surrealisme. Salah satu tokoh aliran surrealisme yang terkenal adalah Salvador Dali.
4. Jenis Lukisan – Aliran Kubisme
Pada awal abad ke-20, Pablo Picasso dan Braque mengembangkan seni lukis yang berbasis kesederhanaan bentuk untuk menghasilkan sensasi tertentu. Jenis lukisan beraliran kubisme pun diciptakan oleh para pelukis itu. Mereka melakukan abstraksi terhadap objek ke dalam bentuk-bentuk geometri. Garis objek dibentuk dengan cara memotong, distorsi, overlap, penyederhanaan, transparansi, deformasi, menyusun dan aneka tampak.
Istilah kubisme merujuk pada jenis lukisan Braque di Salon des Independants yang mengeksplorasi kubus-kubus kecil hingga membentuk citraan objek yang unik sehingga dijuluki bizzarries cubiques (kubus ajaib).
Jenis lukisan dengan aliran kubisme memiliki ciri ketiadaan pola perspektif dan meninggalkan sudut pandang. Terkadang, dalam sebuah lukisan kubisme terdapat potongan kata dan kalimat. Dilihat dari segi seni, jenis lukisan ini terlihat unik dan menarik. Pelukis aliran ini antara lain Paul Cezane, Pablo Picasso, George Braque, Metzinger, dan lain-lain.
5. Jenis Lukisan – Aliran Ekspresionisme
Ekspresi emosional seorang pelukis yang tergambar dalam bentuk distorsi terhadap realitas menghasilkan aliran baru bernama ekspresionisme. Dalam aliran jenis lukisan ini, ada kecenderungan distorsi bentuk dan warna objek untuk menampilkan emosional atau sensasi atas suatu tragedi. Aliran ini dikenal dengan pelukis-pelukisnya, seperti Matthias Grünewald, El Greco, dan Affandi.
6. Jenis Lukisan – Aliran Naturalisme
Jenis lukisan aliran naturalisme menekankan pada detail objek. Seorang perupa naturalisme dituntut memiliki keterampilan tangan untuk melukiskan objek secara alami, persis seperti foto berwarna. Kemiripan itu mencakup susunan, perbandingan, perspektif, tekstur, pewarnaan, serta gelap-terangnya sebuah objek.
Naturalisme dianggap sebagai kelanjutan dari aliran realisme. Aliran ini memanggungkan nama William Bliss Baker, Soeboer Doellah, Fresco Mural, Basuki Abdullah, dan lain-lain. Pada setiap yang termasuk dalam jenis lukisan ini, Anda akan menemukan kesan yang sama persis dengan apa yang terjadi di dunia nyata. Jenis lukisan ini berbeda terbalik dengan jenis lukisan surrealisme.
Beberapa Jenis Lukisan Aliran Lain
Selain jenis lukisan yang telah disebutkan diatas, ada beberapa aliran jenis lukisan lain dalam seni rupa yang mengalami masa keemasan pendek, misalnya fauvisme yang menekankan pada spontanitas emosi pelukis saat melihat objek lukisan, impresionisme yang lambat, abstraksionisme yang mengesampingkan peniruan objek secara mentah, maupun dadaisme yang menekankan pada bentuk main-main, mistis, dan sesuatu yang menggoncangkan jiwa.
Semua jenis lukisan tersebut sempat meramaikan dunia lukis melukis. Meskipun tidak berlangsung lama, jenis-jenis lukisan tersebut memiliki keunikan tersendiri yang tidak dimiliki oleh jenis lukisan lainnya yang memiliki umur lebih lama. Bagaimanapun keadaannya, jenis lukisan merupakan interpretasi dari ide-ide yang muncul di pemikiran setiap manusia yang pastinya berbeda.
0 komentar :
Posting Komentar